Perbedaan adalah satu hal yang tidak bisa dihilangkan dalam perjalanan agama ini. Termasuk perbedaan dalam penentuan awal bulan Hijriyah yang menyebabkan perbedaan hari raya Idul Fithri maupun Idul Adha.
Lantas bagaimana jika penetapan Hari Raya Idul Adha berbeda antara negara berdasarkan rukyah? Kapan puasa ArafaH?
Ada dua pendapat;
Pendapat yang terbaik adalah pendapat kedua bahwa Puasa Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah menurut wilayah masing-masing bedasarkan:
عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنِ امْرَأَتِهِ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.
Dari Hunaidah bin Khalid dari istrinya dari sebagian istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada 9 Dzulhijjah, hari ‘Aasyuraa’ (10 Muharram) dan tiga hari setiap bulan” (HR Abu Dawud no 2439)
Kaidah penting:
Mengikuti keputusan pemerintah dan mayoritas demi menjaga persatuan
وحكم الحاكم يرفع الخلاف
Sehingga perbedaan yang terjadi akan mengikuti pilihan hakim/pemerintah
Landasannya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ
“Puasa kalian ditetapkan tatkala mayoritas kalian berpuasa, hari raya Idul Fithri ditetapkan tatkala mayoritas kalian berhari raya, dan Idul Adha ditetapkan tatkala mayoritas kalian beridul Adha.” (HR. Tirmidzi no. 697. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani).